STUNTING : BUDAYA MAKAN PADA BALITA DI KAMPUNG NELAYAN MODERN PULAU PASARAN KECAMATAN TELUK BETUNG TIMUR KOTA BANDAR LAMPUNG
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis budaya dan persepsi makan terhadap stunting pada balita di Kampung Nelayan Modern Pulau Pasaran, Kecamatan Teluk Betung Timur, Kota Bandar Lampung. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam terhadap delapan informan (ibu, nenek, dan kepala keluarga) dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan pola pemberian makan balita masih tidak terstruktur, dengan frekuensi dan jenis makanan ditentukan oleh ketersediaan bahan pangan, kondisi ekonomi, serta respons anak terhadap rasa lapar. Walaupun wilayah pesisir kaya sumber protein laut hasil tangkapan diprioritaskan dijual guna memenuhi kebutuhan harian sehingga asupan balita didominasi makanan terjangkau seperti nasi, telur, dan mie instan. Budaya makan dipengaruhi oleh kebiasaan turun-temurun, balita masih mengonsumsi makanan orang dewasa. Persepsi masyarakat mengenai stunting terbatas; mayoritas menganggapnya kondisi “cebol” yang merupakan hal wajar ataupun takdir, sehingga stunting tidak dianggap sebagai masalah kesehatan yang serius. Minimnya partisipasi dalam program posyandu serta edukasi gizi semakin memperparah keadaan stunting. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan edukasi gizi yang mengutamakan budaya lokal, penguatan peran kader kesehatan, dan juga program penanggulangan yang memanfaatkan potensi sumber daya laut guna memutus siklus kemiskinan dan penyakit kekurangan gizi.