DAMPAK DAN SIKAP KORBAN CATCALLING
(Studi Pada Perempuan di Ruang Publik Kota Bandar Lampung)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sikap dan dampak yang dialami oleh perempuan korban catcalling
di Kota Bandar Lampung. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi, serta
pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Teori interaksi simbolik
George Herbert Mead digunakan sebagai landasan teoritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap korban
terhadap pelecehan verbal catcalling terbagi dalam tiga komponen: kognitif, di mana korban membangun
pemahaman terhadap situasi, menilai risiko, dan berusaha melindungi diri; afektif, yang mencerminkan reaksi
emosional seperti perasaan marah dan upaya pertahanan; serta konatif, berupa tindakan nyata seperti penolakan
atau perlawanan. Dalam tingkatan sikap, korban menunjukkan pola menerima dengan menghindari konflik,
merespon sesuai tingkat kenyamanan (baik pasif maupun aktif), menghargai diri dengan menghindari situasi yang
merugikan, dan bertanggung jawab dengan secara aktif menolak perlakuan yang tidak pantas. Dampak dari
catcalling meliputi reaksi emosional jangka pendek seperti marah dan malu, serta dampak jangka panjang berupa
trauma, ketidakpercayaan terhadap laki-laki, pembatasan mobilitas, hingga perubahan perilaku untuk menghindari
perhatian yang tidak diinginkan. Secara sosial, catcalling juga mempengaruhi interaksi sehari-hari korban dan
membentuk pandangan negatif terhadap lingkungan sekitar.